![]() |
Gunung Cikuray. (Foto: Istimewa) |
Jejakkaumkusam.website,- Gunung Cikuray terletak kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia dengan ketinggian 2.818 Mdpl plus bangunan bekas pemancar di atas puncak setinggi 3 meter, total ketinggian gunung Cikuray menjadi 2.821 Mdpl. Artinya, kalau mendaki gunung Cikuray tidak manjat ke atap gedung, Anda baru sampai di 2.818 Mdpl.
Gunung Cikuray merupakan gunung tertinggi dan terbesar di Garut selain gunung Papandayan dan gunung Guntur. Di akhir pekan atau hari libur, ratusan pendaki dari Garut dan luar kota selalui memadati areal puncak yang datar seperti lapangan. Puncak ini cukup luas dan diperkirakan mampu menampung sekitar 50 tenda dome.
Keindahan alam yang ditawarkan di gunung Cikuray di antaranya pemandangan saat matahari terbit dan ketika tenggelam di pantai Selatan. Jika beruntung Anda akan menyaksikan awan putih yang menggumpal laksana samudera, maka tak heran pendaki menyebut gunung ini samudera di atas awan.
Dari atas puncak, kita bisa menyaksikan gunung Papandayan, gunung Guntur, kawasan panas bumi Kamojang Samarang, gunung Ciremai dan gunung Slamet. Saat malam datang, terlihat lampu-lampu yang menyinari kota Garut begitu indah. Dan jika purnama datang, pemandangan di atas puncak tidak akan Anda dapatkan di tempat lain. Saat itulah kita akan merasakan kedamaian dan menyadari nikmat Tuhan yang tiada ternilai.
Untuk mencapai puncak, kita bisa memilih salah satu jalur pendakian yang tersedia, yaitu jalur pendakian via Pemancar Cilawu, via Bayongbong dan via Cikajang. Jika berangkat dari Jakarta, jalur transfortasi terbaik adalah menggunakan bis jurusan Jakarta – Garut, turun di terminal Guntur Garut.
Gunung Cikuray terletak kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia dengan ketinggian 2.818 Mdpl plus bangunan bekas pemancar di atas puncak setinggi 3 meter, total ketinggian gunung Cikuray menjadi 2.821 Mdpl. Artinya, kalau mendaki gunung Cikuray tidak manjat ke atap gedung, Anda baru sampai di 2.818 Mdpl.
Gunung Cikuray merupakan gunung tertinggi dan terbesar di Garut selain gunung Papandayan dan gunung Guntur. Di akhir pekan atau hari libur, ratusan pendaki dari Garut dan luar kota selalui memadati areal puncak yang datar seperti lapangan. Puncak ini cukup luas dan diperkirakan mampu menampung sekitar 50 tenda dome.
Keindahan alam yang ditawarkan di gunung Cikuray di antaranya pemandangan saat matahari terbit dan ketika tenggelam di pantai Selatan. Jika beruntung Anda akan menyaksikan awan putih yang menggumpal laksana samudera, maka tak heran pendaki menyebut gunung ini samudera di atas awan.
Dari atas puncak, kita bisa menyaksikan gunung Papandayan, gunung Guntur, kawasan panas bumi Kamojang Samarang, gunung Ciremai dan gunung Slamet. Saat malam datang, terlihat lampu-lampu yang menyinari kota Garut begitu indah. Dan jika purnama datang, pemandangan di atas puncak tidak akan Anda dapatkan di tempat lain. Saat itulah kita akan merasakan kedamaian dan menyadari nikmat Tuhan yang tiada ternilai.
Untuk mencapai puncak, kita bisa memilih salah satu jalur pendakian yang tersedia, yaitu jalur pendakian via Pemancar Cilawu, via Bayongbong dan via Cikajang. Jika berangkat dari Jakarta, jalur transfortasi terbaik adalah menggunakan bis jurusan Jakarta – Garut, turun di terminal Guntur Garut.
Jalur Pendakian Gunung Cikuray Via Pemancar.
![]() |
foto/infopendaki.com |
Dari terminal Guntur, jika akan menggunakan jalur Pemancar, naik angkot jurusan Guntur – Cilawu warna putih abu-abu. Jalur Cilawu merupakan jalur resmi yang biasa digunakan pendaki, di jalur ini kita akan melewati perkebunan teh yang cukup luas sampai ke Pos Pemancar. Selanjutnya menyusuri jalan setapak di rimba belantara Cikuray. Jalur Pemancar Cilawu lebih landai dari jalur lainnya, namun membutuhkan waktu tempuh yang relatif lebih lama, sekitar 6 – 8 jam. Di jalur ini juga terdapat puncak bohong (puncak bayangan) yang biasa digunakan tempat camp sementara sebelum mencapai puncak.
Jalur Pendakian Gunung Cikuray Via Bayongbong.
![]() |
foto/zonalibur.com |
Kalau ingin menggunakan jalur Bayongbong, dari terminal Guntur Anda naik angkot jurusan Garut – Bayongbong warna putih kuning, berhenti di persimpangan jalan ke kampung Pabrik, tepatnya setelah Alun-alun Bayongbong atau sebelum Jembatan Simpang. Jalur ini merupakan jalur terberat, medan dakinya sangat terjal, tidak heran kalau ada yang mengatakan pendakian jalur Bayongbong merupakan pendakian dengkul ketemu dada.
Jalur Pendakian Gunung Cikuray Via Cikajang.
foto/ |
Nah, kalau Anda ingin mencoba jalur pendakian gunung Cikuray via Cikajang, dari terminal Guntur naik angkot warna putih biru jurusan Garut – Cikajang, berhenti di Alun-alun Cikajang. Di sini terdapat mesjid agung Cikajang yang cukup besar. Tak jauh dari situ ada pasar yaitu pasar lama Cikajang. Coba cek lagi logistik anda, kalau masih ada yang kurang atau ketinggalan sebaiknya beli di pasar ini karena di gunung Cikuray Anda tidak akan menemukan warung seperti di gunung Papandayan.
Dari Alun-alun Cikajang bisa naik ojek sampai ke kampung Olan dengan tarif kurang lebih Rp. 20.000 – 30.000 per orang, kalau rombongan bisa menyewa colt buntung yang bisa ditemukan di pasar baru Cikajang. Namun kalau biaya perjalanan Anda terbatas, bisa menempuhnya dengan berjalan kaki dengan waktu kurang lebih 1 jam. Jalannya datar dan diaspal cukup bagus, kalau kebetulan ada truk sayur lewat Anda juga boleh ikut menumpang.
Dari kampung Olan, jalur pendakian terlihat cukup jelas. Sumber air terakhir terdapat di kebun warga yang berbatasan dengan hutan Cikuray. Jalur ini jarang digunakan oleh pendaki dari luar kota sehingga jalannya agak tertutup oleh rimbunnya daun dan ranting. Hati-hati karena di jalur ini ada beberapa jalur bayangan bekas babi hutan dan penebang liar. Sebaiknya perhatikan tanda jejak berupa simpul tali rapia atau kain yang diikat pada dahan atau ranting pohon.
Meskipun tidak terlalu tinggi, namun pendakian gunung Cikuray akan membuat Anda terkesan, pun pegalnya kaki sepulang dari sana selama 3 hari tidak akan hilang.(zonalibur.com)
loading...