![]() |
Dua perempuan pendaki Indonesia berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) Rabu (4/1/2017) pukul 23.48 waktu setempat, atau Kamis (5/1/2017) pukul 09.48 WIB |
Jejakkaumkusam, - Dua perempuan pendaki Indonesia berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) Rabu (4/1/2017) pukul 23.48 waktu setempat, atau Kamis (5/1/2017) pukul 09.48 WIB.
Mereka, Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23) yang tergabung dalam Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition MAHITALA-UNPAR (WISSEMU) itu menapakan kaki di puncak tertinggi Antartika dalam perjalanan yang bertajuk BRI Towards Antarctic Summit.
![]() |
Dua perempuan pendaki Indonesia berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) Rabu (4/1/2017) pukul 23.48 waktu setempat, atau Kamis (5/1/2017) pukul 09.48 WIB. |
Selain mengibarkan Merah Putih, mereka juga membunyikan alat musik angklung, yang dibawanya sebagai warisan budaya kebanggaan Jawa Barat. Bunyi angklung itu bergema mengiringi Merah Putih yang berkibar dengan gagah di Puncak gunung Vinson yang tenang.
Sesuai dengan rilis yang diterima Tribun dari Sekretariat Tim Wissemu, Rabu (11/1), disebutkan berita menggembirakan ini datang dari Mathilda Dwi Lestari yang mengabarkan setelah sampai di High Camp via telepon satelit pukul 12.38 WIB.
Setelah berhasil menapakan kaki di puncak gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) pada 5 Januari 2017 lalu dalam perjalanan yang bertajuk BRI Towards Antarctic Summit, Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition MAHITALA-UNPAR (WISSEMU) akan kembali ke Tanah Air pada 23 Januari 2017 dengan membawa catatan baru bagi sejarah Indonesia, yaitu menjadi dua pendaki perempuan Indonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Vinson Massif.
Dua Srikandi Indonesia Siap Membawa Berita Baik ke Tanah Air
Sebelum kembali ke Indonesia, tim akan singgah di kota Santiago dan bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Chile, Bapak Philemon Arobaya.
Untuk menyelesaikan pendakian ini, tim melalui perjalanan panjang selama kurang lebih 9 hari yang dimulai dari Vinson Basecamp pada 1 Januari 2017, sempat singgah dan beristirahat di Low camp (2.800 mdpl), tim melanjutkan aklimatisasi sekaligus melakukan load carry ke High Camp (3.770 mdpl). Perjalanan menuju High camp ini sendiri tidaklah mudah, suhu udara selama perjalanan yang mencapai -30°C disertai hujan saju, ditambah dengan elevasi 1.020 m dan kemiringan terrain mencapai 45° memaksa tim harus menggunakan bantuan fixed ropes untuk dapat sampai ke titik ini.
Tim memulai upaya menuju puncak (summit attempt) dari High Camp pada Rabu, 4 Januari 2017 pukul 12.00 Waktu setempat. Perjalanan menuju puncak dari titik terakhir ini ditemani cuaca cerah namun angin yang kenjang dan hawa dingin dengan suhu udara mencapai -33°C yang membuat dingin terasa menusuk. Setelah mendaki dari High Camp menuju summit dengan jarak 14 km yang menghabisakan waktu selama 12 jam, tim akhirnya berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih pada Rabu, 4 Januari 2017 pukul 23.48 Waktu setempat atau Kamis, 5 Januari 2017 pukul 09.48 WIB.
Berita menggembirakan ini datang dari salah satu pendaki Tim WISSEMU, Mathilda Dwi Lestari memberikan kabar sesampainya di High Camp via telepon satelit. “Keberhasilan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi Antartica merupakan persembahan bagi persatuan Bangsa Indonesia” cerita Mathilda dengan sedikit terbata-bata.
Selain untuk mengejar misi Seven Summits, keberhasilan mencapai Puncak Vinson di benua Antartika ini merupakan suatu bentuk persembahan dari Mahitala Unpar untuk persatuan Bangsa Indonesia dan untuk seluruh perempuan Indonesia agar selalu berani bermimpi setinggi-tingginya.
Dengan ini pula, Tim WISSEMU mencatatkan diri sebagai dua orang perempuan Indonesia pertama yang menapakkan kakinya di Puncak Gunung Vinson Massif.
Sumber: Tribun
loading...