![]() |
Ilustrasi |
Jejakkaumkusam, - Suasana kelabu menyelimuti kediaman pendaki yang meninggal di Gunung Piramid Bondowoso, Thoriq Risky Maulidan (16). Ibunda Thoriq nampak melayani para tamu yang datang untuk takziah dengan raut sedih di kediamannya Dusun Nyamplungan, Desa Wonokalang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (7/7).
Sesekali, para tamu hanya mendapat balasan senyum tipis yang terpancar dari bibir ibunda Thoriq. Ia tak bisa banyak berkata-kata, selain sabar dan ketabahan. "Sabar, kulo pun (saya sudah) sabar," ujarnya ke seorang tamu yang pamit usai takziah.
1. Ibunda Thoriq tak bisa memendam kesedihan mendalam
![]() |
IDN Times/Ardiansyah Fajar |
"Nyuwun ngapunten (minta maaf), kulo dereng saget(saya belum bisa), keadaan tasih ngeten (masih begini)," katanya sambil memberikan salaman hangat.
2. Thoriq sejak kecil menetap di Bondowoso
![]() |
IDN Times/Ardiansyah Fajar |
"Waktu kecil, setelah pengangkatan dibawa ke Bondowoso. Orang tuanya guru," kata Ghofur.
3. Thoriq anak pendiam dan pemalu
![]() |
IDN Times/Ardiansyah Fajar |
Meski tidak terlalu akrab dengan mendiang, Ghofur menilai Thoriq ialah sosok anak yang pendiam dan pemalu. Tidak banyak bicara dan jarang bergaul dengan keluarga yang ada di Sidoarjo.
"Anaknya pendiam, Kemarin diajak silaturahmi ke keluarga lain enggak mau. Malu-malu anaknya," ungkap Ghofur.
4. Thoriq termasuk pendaki pemula
![]() |
Gunung Piramid. (Foto: Istimewa) |
Ghofur pun terpukul saat mengetahui kabar saudaranya hilang dalam pendakian Gunung Piramid di Bondowoso. Dia tak menyangka kalau Thoriq melakukan pendakian dengan dua orang temannya saja, padahal yang ia tahu saudaranya itu tidak biasa naik gunung.
"Pamitan, mau mendaki ke Gunung, sama anak dua. Baru naik gunung. Diajak temannya," kata Ghofur.
5. Dimakamkan Minggu (7/7) dini hari
![]() |
IDN Times/Ardiansyah Fajar |
Setelah hilang sejak 23 Juni 2019, lanjut Ghofur, keluarga besar berharap Thoriq bisa kembali dalam keadaan selamat. Sayangnya, nasi sudah jadi bubur. Anak bungsu dari dua bersaudara ini ditemukan tak lagi bernyawa, Jumat (5/7).
Jenazahnya pun baru bisa dievakuasi pada Sabtu (6/7) dan tiba di rumah duka Sidoarjo sekitar pukul 23.30 WIB. "Makamnya tadi malam, dimakankan jam 01.00 WIB, Minggu (7/7). Dekat makam neneknya. Di makan umum di desa," pungkas Ghofur.(idntimes)
loading...